إِنَّا
كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
“Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”
(Q.S Al-Qamar [54]:49)
trigonometri terbentuk dari bahasa Yunani “tri” berarti tiga. “gonon”
berarti sudut. Dan “metria” berarti pengukuran. Trigonometri adalah cabang
matematika yang berhubungan dengan garis & sudut dalam segitiga.
TRIGONOMETRI
KONVENSIONAL
Trigonometri ditemukan oleh Hipparchus yang hidup pada 160-120 tahun
sebelum masehi. Ia menyusun trigonometri secara sistematik. Ia mencoba
menyelidiki dan membuktikan dalil dan rumus yang iperoleh dari orang mesir.
TRIGONOMETRI ISLAM
Muhammad bin
Jabir al – Harrani al – Battani (858 – 929 masehi) dari Irak mulai
mengembangkan trigonometri. Al – Battani adalah orang pertama yang memasukkan sinus & cosines dalam matematika.
Al- Battani melengkapi fungsi-fungsi cotangent dan tangent. Ia mampu menyusun hubungan antara ketinggian
matahari, tinggi menara L, dan bayangan x dengan formula :
X =
= L cot 


Al-Battani dalam
memformulakan ketiga susunan diatas merupakan sebuah interpretasi dari firman
Allah Q.S Al-Furqan [25]:45
أَلَمْ
تَرَ إِلَى رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ الظِّلَّ وَلَوْ شَاءَ لَجَعَلَهُ سَاكِنًا ثُمَّ
جَعَلْنَا الشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيلا
“Tidakkah engkau memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu,
bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang; dan sekiranya Dia
menghendaki niscaya Dia jadikannya (bayang-bayang itu) tetap, kemudian Kami
jadikan matahari sebagai petunjuk (atas bayang-bayang itu)”
Artinya Allah telah menciptakan
matahari, kemudian Dia memperlihatkan bayang-bayang dengan tetap. Dan dengan
matahari tersebut, Dia jadikan petunjuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar